ligasantri.com – Niat Sholat Taubat Zina Dan Tata Cara Dan Waktu Pelaksanaannya Pencarian seputar adalah topik yang menarik bagi banyak orang yang tertarik pada pembuatan konten visual berkualitas tinggi. Padahal seperti itu kami akan memberikan sebagian penjelasan seputar judul yang akan kita bahas secara terkini dan terbaik tahun ini.
Karenanya begitu banyak situs website/blog yang mengulas bermacam artikel mengenai Niat Sholat Taubat Zina Dan Tata Cara Dan Waktu Pelaksanaannya muldai dari postingan lama sampai yang terupdate. Sampai, saat ini banyak orang-orang yang mendapat inspirasi untuk membuat video yang estetik sendiri.
Dalam artikel ini, Jaka akan membahas apa Niat Sholat Taubat Zina Dan Tata Cara Dan Waktu Pelaksanaannya, bagaimana cara mendownloadnya, dan fitur utamanya. admin juga akan memberikan rekomendasi aplikasi alternatif untuk mendownload Niat Sholat Taubat Zina Dan Tata Cara Dan Waktu Pelaksanaannya.
Saniter.- | Niat Sholat Taubat Zina – Dalam Islam Zina merupakan hubungan badan antara laki-laki dan perempuan yang tidak sesuai dengan syarat sebagai dasar sahnya hubungan tersebut.
Maka dalam hukum Islam pelaku zina diberikan hukuman yang sangat berat, karena telah melakukan perbuatan dosa yang besar. Terkait hukum Islam yang diberikan kepada pelaku zina adalah Dirajam, setelah itu Didera dan kemudian diasingkan.
Akan tetapi bagi umat islam tidak bisa asal menuduh seseorang telah melakukan perbuatan zina tanpa ada dasar yang kuat sebagai saksi.
Karena hukuman bagi pelaku zina sangat berat, sehingga saksi dan dasar yang kuat menjadikan syarat bagi pelapor.
Bahkan yang diinginkan oleh lembaga hukum Islam ketika ada seseorang yang dilaporkan atas perbuatan Zina. Sumber yang kuat adalah pengakuan dari diri pelaku itu sendiri secara sadar telah melakukan zina.
Hukum Zina Terbagi Menjadi Dua
Perlu diketahui bahwa hukuman yang langsung diterapkan didunia adalah perbuatan zina akan tetapi hal ini bagi sebagian muslim yang menerapkan hukum islam.
Sebelum menjelaskan tentang hukuman bagi pezina, perlu diketahui juga bahwa zina terbagi menjadi dua macam berikut dibawah ini penjelasannya.
Zina Muhsan
Zina Muhsan adalah pelaku zina yang sudah memiliki pasangan hidup baik suami atau istri (sudah menikah). Kemudian salah satu diantara keduanya melakukan hubungan intim yang dilarang Allah SWT yaitu berzina.
Zina Ghairu Muhsan
Sedangkan Zina Ghairu Muhsan adalah sebaliknya dari pengertian Zina Muhsan yakni perbuatan hubungan intim antara laki-laki dan perempuan yang belum menikah. Ada hukuman yang harus ditempuh didunia bagi pezina tersebut.
Penjelasan terkait hukuman bagi pelaku zina dapat dipahami dalam artikel dibawah ini yang penulis rangkum.
Hukuman Bagi Para Pezina
Untuk menetapkan seseorang sebagai tersangka telah berbuat zina membutuhkan saksi yang kuat, akan tetapi jika pelaku mengakui perbuatan zina tersebut adalah dirinya sendiri tanpa ada paksaan untuk menjawabnya. Maka menurut Imam Syafi’i dan Imam Malik bukti tersebut sudah sah untuk menetapkan tersangka melakukan zina.
Namun sebelum penulis menjelaskan beberapa hukuman bagi orang yang telah melakukan Zina.
Sedikitnya hukuman yang diberikan kepada pelaku zina dalam Islam, adapun ketiga hukuman tersebut adalah seperti dibawah ini :
Rajam
Hukum Rajam adalah hukuman mati bagi para pelaku zina dan hal ini sudah disahkan oleh para Ahli Ilmu Fiqih. Hukuman tersebut yakni dilakukan dengan cara pelaku zina dilempari batu hingga mati dan posisi badan di tanam yang terlihat hanya kepala.
Akan tetapi ada juga yang berpendapat perbuatan zina baik muhsan maupun ghairu muhsan yakni dipecut hingga seratus kali. Hal ini merujuk dari Firman Allah dalam surat An-Nur ayat 2.
اَلزَّانِيَةُ وَالزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖوَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۚ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ
Latin :
Az-zāniyatu waz-zānī fajlidū kulla wāḥidim minhumā mi’ata jaldah(tan), wa lā ta’khużkum bihimā ra’fatun fī dīnillāhi in kuntum tu’minūna billāhi wal-yaumil-ākhir(i), walyasyhad ‘ażābahumā ṭā’ifatum minal-mu’minīn(a).
Artinya :
Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (melaksanakan) agama (hukum) Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari Akhir. Hendaklah (pelaksanaan) hukuman atas mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang mukmin.
Dera
Dera adalah hukuman cambuk yang diberikan kepada pezina yakni sebanyak 100 kali bagi pelaku zina Muhson dan 80 kali cambukan bagi pelaku zina ghairu muhson.
Diasingkan
Bagi para pelaku zina setelah dihukum rajam dan dera kemudian diasingkan dari daerah tersebut.
Bertaubat Setelah Melakukan Zina
Jika mengikuti hukum Islam murni tentu saja sebagian umat muslim banyak yang tidak mampu menjalankannya. Karena terlalu berat hukuman tersebut, padahal jika diterapkan insya Allah tidak ada lagi yang berani melakukannya.
Terkait perbuatan Dosa Allah SWT maha pengampun lagi maha penyayang hambanya, sebesar apapun Dosa hamba yang diperbuat. Maka ampunan Allah SWT lebih besar pula untuk hambanya yang bertaubat dengan sebenar-benarnya Taubat.
Bertaubat adalah satu satunya jalan yang tepat bagi seorang muslim yang melakukan perbuatan zina, terlebih jika di daerah tersebut tidak diterapkan hukum Islam bagi pelaku Zina.
Akan tetapi sebaiknya Taubat yang dijalankan harus ada Guru yang membimbingnya, sehingga tameng untuk tidak mengulangi zina kembali semakin kuat.
Khawatirnya jika tidak ada guru yang membimbing, taubat tersebut seperti taubat makan sambel, siang taubat sore atau malam berbuat dosa kembali.
Tata Cara Taubat Setelah Melakukan Zina
Bagi seorang muslim yang telah melakukan dosa baik besar maupun kecil maka sangat dianjurkan untuk bertaubat kepada Allah SWT. Karena sebesar apapun dosa seseorang jika bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat akan diampuni.
Sebagaimana Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surat At-Tahrim ayat 8 :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Latin :
Yā ayyuhal-lażīna āmanū tūbū ilallāhi taubatan naṣūḥā(n), ‘asā rabbukum ay yukaffira ‘ankum sayyi’ātikum wa yudkhilakum jannātin tajrī min taḥtihal-anhār(u), yauma lā yukhzillāhun-nabiyya wal-lażīna āmanū ma‘ah(ū), nūruhum yas‘ā baina aidīhim wa bi’aimānihim yaqūlūna rabbanā atmim lanā nūranā wagfir lanā, innaka ‘alā kulli syai’in qadīr(un).
Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Tuhanmu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersamanya. Cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanannya. Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Allah SWT memerintahkan hambanya yang berbuat dosa untuk bertaubat dengan taubat yang sebenar-benarnya taubat. Proses menjalani taubat ini tidaklah mudah banyak ujian yang harus ditempuh, selain itu ada tata cara yang juga harus dilakukan agar taubatnya diterima Allah SWT.
Adapun tata caranya dapat dilihat dibawah ini :
Taubat Yang Sebenar-Benarnya
Tata Cara taubat yang pertama bagi orang yang telah melakukan perbuatan zina adalah bertaubat kepada Allah SWT. Akan tetapi taubat yang dilakukan adalah taubatan nasuha, setelah mengakui kesalahan lalu taubat dan tidak melakukan dosa zina kembali.
Bahkan Allah SWT sangat suka dengan para pendosa yang bertaubat daripada Ahli ibadah yang merasa tidak memiliki dosa.
Melaksanakan Sholat Taubat
Setelah menyatakan taubat kepada Allah dihadapan orang alim, yang dipercaya mampu membimbing jalan taubatnya, maka sunnah untuk melaksanakan sholat taubat.
Membaca Dzikir
Dalam keseharian seorang muslim yang sudah bertaubat karena telah berbuat Zina, maka iringi perjalanan tersebut dengan terus berzikir kepada Allah.
Zikir dalam artian ingat kepada Allah SWT karena dengan mengingat-Nya insya Allah terjaga dari perbuatan yang menjerumuskan diri kedalam lembah dosa.
Bacaan Niat Sholat Taubat Zina 2 Rakaat Arab, Latin Dan Artinya
Setelah mengetahui hukuman berat yang diberikan kepada pelaku zina akan tetapi di dalam lingkungan tersebut tidak diterapkan hukum islam seperti Rajam, Dera dan Pengasingan. Maka sebagai umat muslim yang melakukan perbuatan zina segeralah bertaubat kepada Allah SWT.
Salah satu caranya adalah melaksanakan sholat taubat, dalam pelaksanaan shalat taubat tersebut ada rukun yang harus diketahui dan harus dikerjakan.
Sebanyak 17 rukun seperti halnya sholat wajib lima waktu, salah satunya adalah Niat melaksanakan sholat taubat zina. Niat tersebut boleh dibaca dalam hati maupun lisan sebagai penguat dalam melaksanakan ibadah.
Akan tetapi yang perlu digaris bawahi terkait niat adalah jangan berhenti sebatas bacaan niatnya saja, melainkan diikutsertakan hingga sholat yang dikerjakan selesai.
Adapun bacaan niat sholat taubat zina mata dan niat sholat taubat zina tangan adalah seperti dibawah ini :
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَي
Ushallii sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
Aku niat shalat sunnah taubat dua rakaat karena Allah.
Tata Cara Melaksanakan Sholat Taubat Zina
Simak dibawah ini beberapa langkah melaksanakan sholat taubat zina yang perlu diketahui oleh seorang muslim yang akan melaksanakannya.
- Membaca Niat
- Mengucapkan Takbiratul Ihram (sunnah mengangkat tangan)
- Membaca Doa iftitah (Sunnah)
- Kemudian membaca surat Al-Fatihah (Rukun)
- Dilanjutkan dengan membaca surat pendek (sunnah) usahakan surat yang dibaca adalah An-Nasr.
- Setelah selesai maka dilanjutkan dengan Rukuk (rukun) dengan membaca tasbih “سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ”
- Kemudian I’tidal (rukun) doanya رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
- Berikutnya Sujud (rukun) Dengan membaca doa
- Duduk diantara dua sujud (rukun) doanya رب اغْفِرلي وَارْحَمْنِى واجبرني وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِى وَاهْدِنِى وَعَافِنِى وَاعْفُ عَنِّى
- Sujud kedua
- Duduk tahiyat akhir (rukun)
- Membaca doa tahiyat Akhir (rukun) التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكاَتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ . أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله.
- Membaca sholawat ibrahim (rukun) اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمّدْ وعلى آلِ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّد كَمَا صَلَّبْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلعَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى عَلَي سَيِّدِنَا آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْد.
- Salam pertama (rukun) السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
- Salam kedua (rukun)
Niat Sholat Taubat Zina Jam Berapa
Terkait melaksanakan sholat sunnah taubat sebaiknya dikerjakan diwaktu yang tidak diharamkan untuk melaksanakan sholat. Atau bisa juga di waktu yang mustajab dalam berdoa.
Salah satunya adalah di waktu malam hari atau sepertiga malam yakni jam 00:30 sampai jam 04:00, dimana banyak umat manusia yang masih tertidur lelap. Padahal jika diperlihatkan oleh Allah waktu tersebut sangatlah baik yakni para malaikat berduyun-duyun turun kebumi.
Menyaksikan hamba-hamba Allah SWT yang sedang bertaubat meminta ampunan atas segala dosa yang pernah diperbuat. Karena pada dasarnya manusia tidak dapat terhindar dari kesalahan dan dosa.
Penutup
Demikianlah ulasan tentang Niat Sholat Taubat Zina yang penulis rangkum dalam artikel saniter.-. Yang perlu penulis tekankan adalah terkait bertaubat usahakan mencari guru yang bisa membimbing jalannya taubat. Agar setelah bertaubat tidak mudah terpengaruh lagi dengan kemaksiatan atau zina yang dulunya sering dilakukan.